Masalah Kepemudaan
Program pembangunan kepemudaan
sebagaimana diamanatkan oleh UU no 40 Tahun 2009 Pasal 3 bertujuan untuk
terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis,
bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan,
kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam
implementasinya, pembangunan kepemudaan kemudian tidaklah hanya terpusat
sebagai pembangunan Pemuda Indonesia secara nasional dan sentralistik, proses
pembangunan kepemudaan juga membuka ruang bagi tiap-tiap daerah untuk
menetapkan kebijakan sendiri sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah
sejauh tidak bertentangan dengan kebijakan umum pemerintah (pasal 10-14).
Dengan dasar tersebut, maka daerah baik itu propinsi maupun kabupaten sangat
mungkin untuk merumuskan suatu Peta Jalan atau Road Map Pembangunan Kepemudaan.
Road Map atau peta jalan adalah suatu
hasil kajian yang berisi langkah-langkah strategis dan operasional yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembangunan
kepemudaan. Instrumen perencanaan tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian
tujuan dan sasaran pembangunan sesuai kebijakan strategis nasional dan daerah.
Langkah–langkah strategis dan operasional kemudian menjadi acuan bersama bagi
para stakeholder yaitu pemerintah, masyarakat yang peduli terhadap masalah
kepemudaan dan bagi pemuda sendiri sebagai stakeholder kunci. Khusus bagi
pemerintah, Instrumen perencanaan dalam bentuk road map ini diharapkan dapat
berperan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pembangunan
kepemudaan.
Masalah-masalah kepemudaan yang cukup
mengkhawatirkan saat ini di Indonesia dapat diatasi dengan membentuk
karakteristik pemuda, antara lain kapasitas kepemimpinan yang kuat, kemandirian
dan kepeloporan pemuda, Untuk memperbaiki kondisi bangsa harus diperkuat jiwa
kepemimpinan pemuda. Jiwa kepemimpinan yang dimaksud bukan hanya dari aspek
politik tapi juga aspek-aspek lain seperti sosial dan budaya. “Hal itu harus
ditekankan tentang bagaimana pemuda mempimpin dirinya sendiri, memimpin kaum
muda, masyarakat hingga bangsa dan Negara” (Sudrajad Rasyid, Plh Deputi Bidang
Pengembangan Kepimpinan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga ). Untuk
mengatasi masalah-masalah kepemudaan maka kemandirian pemuda perlu didorong.
Dengan sifat kemandirian tersebut, pemuda tidak hanya menjadi pencari kerja
tapi juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja. Karena hal lain yang
tidak kalah penting adalah kepeloporan pemuda. Kaum muda diharapkan dapat
menjadi pelopor untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Pembentukan
karakter pemuda sehingga memiliki kepemimpinan yang kuat
(leadership),kemandirian (independency) dan kepeloporan (Pioneering) - seperti
telah dipaparkan di atas - bisa menjadi jalan masuk dalam menggagas roadmap
pembangunan kepemudaan, Tentunya, harus dilengkapi dengan isu-isu lokal (local content) yang juga sedang
mengemuka.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga Sakhyan Asmara memaparkan 10 masalah yang dihadapi pemuda Indonesia
saat ini. Masalah-masalah karakter pemuda itu antara lain masih maraknya tindak
kekerasan dikalangan pemuda, adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang
semakin membudaya, berkembangnya rasa tidak hormat pada orang tua, guru dan
pemimpin;, sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain.
Selain itu, dalam karakter para pemuda juga didapati kecenderungan penggunaan bahasa Indonesia dengan semakin memburuk; berkembangnya perilaku menyimpang di kalangan pemuda (narkoba, pornoaksi /pornografi, dll), kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing dan melemahnya idealisme, patriotisme serta mengendapnya spirit of the nation, meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme, serta kecenderungan semakin kaburnya pedoman moral yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap ajaran agama.
“Kami mengantisipasi masalah ini dengan berbagai program, di antaranya melaksanakan pendidikan kesadaran bela negara pemuda, jambore pemuda Indonesia, bakti pemuda antar Provinsi, pertukaran Pemuda Antar Negara, serta pembentukan kader pengembangan moral etika pemuda Indonesia.,” kata Sakhyan dalam konferensi pers Peringatan 101 Tahun Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Departemen Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jum’at (15/5).
Sakhyan menegaskan, kebijakan pemerintah (Kemenegpora) dalam melaksanakan pembangunan kepemudaan ada dua, yakni penguatan pembentukan karakter bangsa serta peningkatan kapasitas dan daya saing pemuda.
Selain itu, dalam karakter para pemuda juga didapati kecenderungan penggunaan bahasa Indonesia dengan semakin memburuk; berkembangnya perilaku menyimpang di kalangan pemuda (narkoba, pornoaksi /pornografi, dll), kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing dan melemahnya idealisme, patriotisme serta mengendapnya spirit of the nation, meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme, serta kecenderungan semakin kaburnya pedoman moral yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap ajaran agama.
“Kami mengantisipasi masalah ini dengan berbagai program, di antaranya melaksanakan pendidikan kesadaran bela negara pemuda, jambore pemuda Indonesia, bakti pemuda antar Provinsi, pertukaran Pemuda Antar Negara, serta pembentukan kader pengembangan moral etika pemuda Indonesia.,” kata Sakhyan dalam konferensi pers Peringatan 101 Tahun Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Departemen Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jum’at (15/5).
Sakhyan menegaskan, kebijakan pemerintah (Kemenegpora) dalam melaksanakan pembangunan kepemudaan ada dua, yakni penguatan pembentukan karakter bangsa serta peningkatan kapasitas dan daya saing pemuda.
Sumber :
Bagaimana Pemuda Bersikap dan Bergaul (Bersosialisasi)
Seringkali kita melupakan betapa pentingnya bersosialisasi,
terkadang Malah seakan enggan untuk melakukannya kitd. Entah KARENA malu atau merasa dirugikan Takut Oleh orangutan
Lain? Padahal tak seorang pun didunia inisial
melakukan Perjalanan seorang Diri. Agar Bisa
Bergerak Maju Mengejar * Semua tujuan, BAIK kitd menyadarinya maupun tidak.
Kita Selalu membutuhkan orangutan berbaring. Kita tidak Bisa Meraih kesuksesan SENDIRI Tanpa bantuan
bahasa Dari orangutan berbaring. Disisi Lain
MEMBANGUN hubungan positif belum tentu mudah.
Disini saya mencoba untuk Berbagi kutipan-kutipan Dan Tips
Yang SAYA kumpulkan Bahasa Dari berbagai Sumber Yang SAYA rangkum Dan SAYA
pilah mengenai bagaimana bersikap Dan bergaul (bersosialisasi) Yang BAIK.
Agar setiap orangutan dapat saling berhubungan Artikel
Baru BAIK Dan positif.
Untuk menjalin hubungan Yang BAIK kitd Perlu mengetahui
Hal-Hal APA sajakah Yang Penting Dalam, lingkup bersosialisasi? Seberapa Besar pengaruh Teman Dalam, Lingkungan
bersosialisasi? Dan bagaimana meningkatkan
kemampuan kitd Dalam, berhubungan Artikel Baru orangutan Lain? Berikut inisial penjelasan rincinya:
A. Hal-Hal
Yang Penting Dalam, bersosialisasi:
1.Respek
Dalam, sebuah hubungan, Segalanya diawali Artikel Baru
RESPEK, keinginan untuk menghargai orangutan Lain. Penulis Dalam, Kepemilikan Modal hubungan Artikel Baru
orangutan Lain, Les Giblin, mengatakan "Andari tidak Bisa membuat
orangutan Lain merasa Penting didekat Andari Severe diam-diam merasa
besarbesaran Bukan siapa-siapa".
Hal Yang Penting mengenai RESPEK adalah bahwa Andari harus
menunjukan FUNDS orangutan Lain, bahkan sebelum mereka melakukan apapun untuk
membenarkannya, hanya KARENA mereka adalah manusia. Namun FUNDS SAAT Yang sama, Andari pun harus Selalu berharap
agar memperoleh RESPEK Bahasa Dari orangutan Lain. Andari Bisa memperoleh RESPEK lebih CEPAT Dalam, keadaan
Sulit.
"Dalam, SEBUAH HUBUNGAN, Segalanya DIAWALI Artikel Baru
RESPEK YAITU KEINGINAN UNTUK MENGHARGAI ORANG LAIN"
2. Pengalaman Bersama
Respek Bisa memberikan Ditempatkan untuk hubungan Yang BAIK,
namun RESPEK Saja tidak CUKUP. Andari tidak Bisa
berhubungan Artikel Baru seseorang Yang tidak Andari tidak kenal. Dibutuhkan pengalaman Bersama Terus-menerus Dan ITU tidak
Selalu mudah diperoleh. Misalnya, segera
Penghasilan kena pajak Brian Billick, pelatih Bahasa Dari Baltimore Ravens,
memenangkan Super Bowl 2001, besarbesaran ditanyai mengenai Peluang tim ITU
untuk menjadi Juara bertahan. Ia berkomentar
bahwa Hal ITU Ulasan Sangat Sulit. Mengapa?
KARENA doa puluh lima hingga Tiga puluh persen
khususnya bahasa Dari anggota timnya berubah setiap years. Pemain baru Negara tidak memiliki pengalaman Bersama Artikel
Baru ITU tim, padahal INILAH Yang sesungguhnya dibutuhkan untuk Meraih
kesuksesan.
3. Rasa Percaya
Ketika menghargai orangutan Lain Dan meluangkan CUKUP BANYAK
waktu Bersama mereka untuk mengembangkan pengalaman Bersama, Andari
mengembangkan rasa Percaya. Rasa Percaya
dibutuhkan Dalam, * Semua hubungan Yang BAIK. Penulis
puisi Bahasa Dari Skotlandia George MacDonald mengamati, "Dipercayai
adalah Pujian Yang lebih berarti daripada dicintai". Tanpa rasa Percaya, Andari tidak Bisa mempertahankan hubungan
apapun.
4. Timbal Balik
Hubungan Pribadi Yang hanya menitik beratkan salat Satu pihak
tidak Akan bertahan lama. Severe Satu orangutan
Selalu memberi Dan Yang Lain Selalu menerima, hubungan ITU pun FUNDS akhirnya
Akan berakhir. Hal inisial JUGA berlaku untuk *
Semua JENIS hubungan, termasuk Dalam, sebuah tim. Untuk mengembangkan Diri Dalam, Kepemilikan Modal hubungan
Artikel Baru orangutan Lain, orangutan-orangutan harus Selalu saling memberi
Dan menerima sehingga Artikel Baru * Semua orangutan demikian pun memperoleh
keuntungan. Ingatlah untuk mengajukan pertanyaan
mengenai Harapan, keinginan, Dan tujuan Bahasa Dari Rekan Satu tim, kolega, Dan
Teman-teman Andari. Berikan perhatian Penuh
Andari FUNDS orangutan berbaring. Tunjukan FUNDS
mereka bahwa ANDA memerhatikan mereka.
5. Kegembiraan Bersama
Ketika sebuah hubungan MULAI Tumbuh Dan bertambah KUAT,
orangutan Yang terlibat MULAI menikmati hubungan ITU. Kebersamaan Bisa mengubah Tugas Yang tidak menyenangkan
menjadi pengalaman positif.
Bagaimana keadaan Andari ketika harus membina hubungan?
Apakah nama dan Kembali meluangkan Ulasan Sangat BANYAK
waktu Dan energi untuk MEMBANGUN hubungan Yang KUAT atau apakah Andari terlalu
terfokus FUNDS REVENUES sehingga cenderung untuk meremehkan (atau menindas)
orangutan berbaring? Severe Andari melakukan Hal
Yang kedua, pikirkan kata-kata Bijak Bahasa Dari George Kienzle Dan Edward Dare
Dalam, Buku mereka, Climbing Tangga Eksekutif, inisial.
"Hanya ADA: sedikit Hal Yang Bisa memberi Andari HASIL
Yang lebih Besar selain waktu Yang Andari luangkan Dan masalah Yang Andari
atasi untuk memahami orangutan berbaring. Tidak
ADA Hal Lain Lagi Yang Bisa memberi value per share tambah FUNDS posisi Andari
sebagai seorang Eksekutif Dan manusia. Tidak aka
nada Hal Lain Lagi Yang Bisa membuat Andari lebih PUAS atau lebih bahagia.
"
Menjadi orangutan Yang Ulasan Sangat berhubungan Artikel Baru
orangutan Lain Akan menghasilkan kesuksesan Pribadi Dan tim.
B. Pengaruh
Bahasa Dari Teman pergaulan
Salah Satu Hal Yang mungkin kitd lupakan Dalam, Kehidupan
sehari-Hari adalah, bahwa kitd tidak Sadar, orangutan-orangutan di sekeliling
kitd mempunyai pengaruh Yang Besar Dalam, Kehidupan kitd. Kadang kitd memperingatkan adik-adik atau Teman kitd untuk
tidak salat pergaulan, KARENA memang pergaulan Ulasan Sangat mempengaruhi Pola
Pikir. Tetapi JANGAN lupakan Diri kitd, bahwa
memilih Teman bergaul menjadi kunci kesuksesan Penting Hidup kitd.
Cobalah Andari Artikel Baru bergaul orangutan-orangutan Yang
setiap Hari hidupnya dipenuhi Artikel Baru SIKAP pesimis. Yang terjadi adalah, SIKAP pesimis ITU Akan saling
bersahut-sahutan, mendapatkan RUANG untuk Berkembang, Dan lama-lama
menginternal menjadi par value per share-Yang mempengaruhi keseluruhan Hidup
kitd. Maka berikutnya Yang Akan terjadi adalah
Hidup kitd Akan Penuh Artikel Baru pesimisme, apapun kondisi Hidup kitd.
Ada kesulitan: sedikit, Cerita Artikel Baru Teman, kesulitan
ITU kemudian seperti Sumbu Yang mendapatkan siraman bensin. Semakin mendapatkan pembenaran Bahasa Dari kawan kitd Yang
sama-sama pesimis. Dia menambahkan JUGA
Kisah-Kisah pesimisme Dalam, hidupnya. Maka
jadilah sama-sama pesimisme ITU menjadi pembenaran Yang kemudian mengendap
Dalam, Pikiran. Jadilah kemudian sama-sama
pesimis. Hidup, FUNDS akhirnya tidak memberi
Lagi Harapan.
Padahal, Harapan Akan Masa DEPAN adalah sesuatu Yang membuat
kitd Terus bersemangat. Severe Harapan ITU kitd
padamkan, Yang ironisnya ITU di padamkan Oleh Diri kitd SENDIRI, Maka Yang
terjadi adalah Kehidupan Yang suram. Orang-orangutan
pesimis tidak Akan mendapatkan Cahaya Masa DEPAN. Dia terkurung Oleh kehidupannya kini, Yang celakanya Gelap
Dan tidak bercahayakan Semangat.
KARENA itulah, bergaul Artikel Baru orangutan-orangutan Yang
positif adalah pilihan Yang tepat. Kita memang
harus memilih. Artikel Baru siapa kitd bergaul,
Akan menentukan seperti APA kitd dimasa DEPAN kelak. Andaikan kitd dikelilingi orangutan-orangutan Yang positif,
seburuk apapun kondisi Yang Sedang kitd Alami, Akan Bisa kitd hadapi Artikel
Baru SIKAP Yang Tenang Dan positif.
Dan SIKAP positif INILAH Yang menjadikan kitd Tetap Bisa
menjalani * Semua ASPEK Kehidupan Artikel Baru BAIK. Kita Akan Terus mempunyai Masa DEPAN, Punya Impian, optimis
menghadapi Hidup, menghindari mengeluh, Dan Pantang menyerah. SIKAP Hidup INILAH Yang justru menjadi titik Penting Dalam,
menghadapi Hidup. Severe kitd mampu menyebarkan
SIKAP positif Dalam, Pikiran Dan Hati kitd, Maka Kehidupan kitd Akan menjadi
JAUH lebih berbahagia.
Jadi, seperti apakah Teman Yang mesti kitd pilih? Ada pepatah Arab Yang mungkin Bisa diikuti, bahwa Teman
terbaik adalah "Teman Yang menunjukkan kitd kepada kebaikan". Nah, kebaikan ITU seperti APA, tentu Saja Yang menunjukkan
bagaimana mentaati berbagai norma, Agama, sisial, Dan JUGA Selalu menunjukkan
SIKAP positif, bahwa Hidup adalah sesuatu Yang harus diperjuangkan.
C. Cara
mudah meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Apa pun Profesi Dan Kepemilikan Modal Koperasi Karyawan
Bhakti Samudera Andari, kemampuan sosialisasi Ulasan Sangat Mutlak diperlukan.
Sekalipun pekerjaan tidak mengharuskan Andari bertemu
untuk bertemu Artikel Baru BANYAK orangutan, sebagai makhluk sosial Andari
Tetap dituntut untuk mampu bersosialisasi. Sekecil
apapun Lingkungan Koperasi Karyawan Bhakti Samudera, Andari Tetap Perlu
berinteraksi Artikel Baru orangutan-orangutan disekeliling Andari.
Kemampuan sosialisasi memang Selalu diidentikan Artikel Baru
kemampuan berkomunikasi Artikel Baru Lingkungan. Namun tentu Saja Bukan asal KOMUNIKASI, Andari harus memiliki
kemampuan bersosialisasi Yang BAIK. KARENA
melalui sosialisasi Yang BAIK dapat mengantarkan Andari Ke Gerbang kesuksesan.
Nah untuk mewujudkannya, Henny E Wirawan MHum Psi, psikolog
Bahasa Dari Universitas Tarumanegara mengungkapkan Cara-Cara untuk
bersosialisasi dilingkungan Koperasi Karyawan Bhakti Samudera, ANTARA Lain:
1. Berlatih kemampuan
berkomunikasi
Melatih kemampuan berkomunikasi Artikel Baru orangutan Lain
dapat dimulai Bahasa Dari Hal-Hal Kecil. Meskipun
ITU hanya dimulai Artikel Baru sebuah basa-basi seperti melempar senyuman atau
bertanya kepada orangutan Lain terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA mengenai kabar
atau pekerjaan.
Kalau ADA umpan balik, Maka Akan membuat Andari terdorong untuk
lebih Berani berkomunikasi lebih ACLS Artikel Baru orangutan Lain.
2. Utarakan Hal-Hal Yang lebih
Teknis
Bangun KOMUNIKASI Artikel Baru mengutarakan Hal-Hal Yang
lebih Teknis. Namun sebaiknya fokus pembicaraan
harus jelas, obrolan Tanpa arah Akan membuat Lawan Bicara Andari bingung.
3. Perluas Wawasan
Agar dapat menjalin KOMUNIKASI Yang BAIK, sebaiknya perluas
Wawasan Andari. Caranya yaitu Rajin membaca agar
lebih mudah mengetahui nama dan Kembali arah pembicaraan Dan tidak salat
pengertian mengenai topik pembicaraan Yang dibahas.
4. Ketahui waktu untuk diam
Dan Bicara
Andari harus Tahu KAPAN waktu untuk Bicara Dan diam. Diam Disini untuk Belajar mengetahui orangutan Lain Dan
mengamati Dulu mengenai sesuatu. Menjadi
pendengar Yang BAIK dapat memnbuat Andari mengetahui KAPAN waktu Yang tepat
untuk berbicara. Sehingga orangutan Lain dapat
lebih menghargai nama dan Kembali. \
5. Hati-Hati berkomentar
Simak Artikel Baru BAIK ketika orangutan Lain Sedang mengajak
Andari berbicara. Severe hendak berkomentar,
JANGAN mengeluarkan pernyataan Yang Akan membuat orangutan Lain merasa tidak
Nyaman. Pastikan bahwa komentar Label kitd
memang Berisi.
Mengingat pentingnya bersosialisasi Dalam, menunjang karir
seseorang secara tidak Langsung, Maka Belajar Dan mau menerapkan
langkah-langkah Diatas adalah Hal Yang memucat tepat. Teman Dan Lingkungan bergaul adalah elemen memucat
berpengaruh Bahasa Dari bersosialisasi, jadi pilihlah Teman Dan Lingkungan Yang
kondusif untuk bersosialisasi, agar terjalin hubungan Yang positif. Jadilah Pribadi Yang positif Dan mempengaruhi Hal-Hal positif
agar terjalin hubungan saling mempositifkan Yang Satu sama Before. Semoga bermanfaat
Sumber:
2.
Jhon C.Maxwell, Hubungan
101, MIC Publishing, Surabaya: 2010
Identitas Sebagai Pemuda yang Belajar di Perguruan Tinggi
3.1 INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
3.1.1 Pengertian Pemuda
Pemuda
adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Keragaman
tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan
pengembangan generasi muda, Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda
Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat
membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di
masyarakat, proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses
sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses
hingga mencapai titik kulminasi.
Ada
beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,
antara lain:
- Kemurnian idealismenya
- Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
- Semangat pengabdiannya
- Sepontanitas dan dinamikanya
- Inovasi dan kreativitasnya
- Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
- Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
- Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
3.1.2
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian
diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang
perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media
Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
3.1.3
Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Istilah
internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang
hamper sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah
internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma
kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma
tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma
kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup
kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah
belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak
tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di
lembaga pendidikan.
Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh
seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
3.1.4
Proses Sosialisasi
Istilah
sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi
selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang
membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku
ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut,
seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua
warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk
hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku
dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan,
melainkan melalui proses sosialisasi.
- Media Sosialisasi
- Orang tua dan keluarga
- Sekolah
- Masyarakat
- Teman bermain
- Media Massa.
- Tujuan Pokok Sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
- Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
- Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
3.1.5 Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Mahasiswa
harus memiliki jiwa sosial atau yang sering kita sebut dengan solidaritas
sosial. Solidaritas tidak memiliki batas, namun solidaritas sosial yang
universal secara menyeluruh dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan.
Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat
penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan
begitu saja. Mahasiswa yang memiliki sifat solidaritas yang tinggi dengan kasih
dan sayangnya akan turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi
siapa saja yang memerlukannya.
Dan
selaku Pemuda kita dituntut untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat,
maupun sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran para pemuda sangat
dinantikan untuk membuat perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara.
Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani.
Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
3.2
PEMUDA DAN IDENTITAS
3.2.1
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pemuda
adalah golongan manusia-manusia yang masih muda dan memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung. Dewasa ini, pemuda di Indonesia sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Maksud
dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan hal
ini sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan
terpadu, serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola
dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
- Landasan idiil : Pancasila
- Landasan konstitusional : UUD 1945
- Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan Negara
- Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
- Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
3.2.2
Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Generasi
merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi
pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk
kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu
mendapatkan perhatian yang khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya agar dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang
permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan
narkotika, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari
dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Oleh
karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus
melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan,
organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah
kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa
pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat
dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda
yang berdaya guna dan berhasil. Dalam hubungan itu perlu adanya fungsi,
peranan dan wadah untuk para pemuda menyalurkan segala aspirasinya. Wadah
kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan Perguruan Tinggi dan organisasi
fungsional pemuda lainnya.
3.2.3
Masalah Generasi Muda
Permasalahan
umum yang sering dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara
lain sebagai berikut:
- Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia atau banyaknya pengangguran.
- Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
- Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
- Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala perilaku menyimpang.
- Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
- Pernikahan dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.
- Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya.
3.2.4
Potensi Generasi Muda
Beberapa
potensi-potensi yang ada pada generasi muda dan perlu dikembangkan adalah :
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreatifitas
- Keberanian mengambil resiko
- Optimis kegairahan semangat
- Sikap kemandirian dan disiplin murni
- Terdidik
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan nasionalisme
- Sikap kesatria
Cara
Mengembangkan Potensi Generasi Muda:
- Melalui pendidikan, contohnya belajar dengan tekun
- Melalui pertambangan atau perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya
- Ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat
3.2.5
Tujuan Pokok Sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
- Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
- Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
3.3
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
3.3.1
Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Cara
Mengembangkan Potensi Generasi Muda:
- Melalui pendidikan, contohnya belajar dengan tekun
- Melalui pertambangan atau perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya
- Ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat
3.3.2
Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Berikut
ini adalah beberapa definisi tentang Pendidikan:
- Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, pendidikan berasal dari kata didik. Lalu kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidik yang artinya memelihara dan memberi latihan.
- Menurut Bahasa Yunani, Pendidikan berasal dari kata Pedagogi yaitu kata paid artinya anak sedangkan agogos artinya membimbing, sehingga pedagogi memiliki arti ilmu dan seni yang mengajarkan anak.
- Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
- Perguruan Tinggi adalah suatu tempat yang didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya. Agar bisa menjadi Perguruan Tinggi Idaman, maka ada 5 faktor yang harus dipenuhi, yaitu :
- Mutu / Kualitas
- Biaya murah / terjangkau
- Keamanan / Kenyamanan
- Mengikuti Perkembangan Zaman Bermanfaat Bagi Mayarakat
3.3.3
Alasan Untuk Mengenyam Pendidikan Tinggi
Melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah suatu impian bagi sebagian besar
orang. Khususnya mereka yang sedang duduk di bangku SMA. Bagi
mereka, melanjutkan ke bangku kuliah adalah sebuah kewajiban, sebagai bekal
untuk menghadapi masa depan.
Di bangku
Perguruan Tinggi, seseorang bisa mendapatkan, pengetahuan dan keterampilan,
yang sesuatu dengan minat serta bakat mereka. Dengan demikian, proses
pembelajaran bisa terjadi secara terarah dan di sesuaikan dengan apa yang
diinginkan. Inilah yang membedakan Perguruan Tinggi dengan pendidikan di
tingkat sekolah. Di Perguruan Tinggi sendiri, terdapat beberapa jenjang
pendidikan yang di sesuaikan dengan kebutuhan serta minat seseorang dalam
belajar. Beberapa jenjang tersebut di antaranya :
1.
Program Diploma: Program ini merupakan bagian dari perguruan tinggi yang menyiapkan
lulusannya untuk siap bekerja di level menengah bawah. Lama pendidikan
yang di tempuh tergantung dari tingkatan yang tersedia.
2.
Sastra 1: Pada
jenjang ini, seseorang akan mendapatkan materi yang menggabungkan
antara teori serta aplikasi. Kajian yang di berikan mengarah pada proses
pembelajaran seseorang dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada kajian
ilmiah.
3.
Program Pasca Sarjana: Peserta tingkat pendidikan ini adalah mereka yang
sudah selesai menempuh pendidikan di tingkat sarjana.
4.
Program Doktoral: Biasanya program ini di ambil oleh mereka yang bergerak dalam aktivitas
akademis. Sebab, di jenjang ini peserta didik tidak lagi di ajarkan untuk
menganalisa teori yang sudah ada.
No comments:
Post a Comment