Thursday, 24 October 2013

Tugas ISD # 4 Masalah Kepemudaan dan Cara Mereka Bersosialisasi Serta Identitasnya Sebagai Pemuda yang sedang Belajar di Perguruan Tinggi


Masalah Kepemudaan

Program pembangunan kepemudaan sebagaimana diamanatkan oleh UU no 40 Tahun 2009 Pasal 3 bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam implementasinya, pembangunan kepemudaan kemudian tidaklah hanya terpusat sebagai pembangunan Pemuda Indonesia secara nasional dan sentralistik, proses pembangunan kepemudaan juga membuka ruang bagi tiap-tiap daerah untuk menetapkan kebijakan sendiri sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah sejauh tidak bertentangan dengan kebijakan umum pemerintah (pasal 10-14). Dengan dasar tersebut, maka daerah baik itu propinsi maupun kabupaten sangat mungkin untuk merumuskan suatu Peta Jalan atau Road Map Pembangunan Kepemudaan.
Road Map atau peta jalan adalah suatu hasil kajian yang berisi langkah-langkah strategis dan operasional yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembangunan kepemudaan. Instrumen perencanaan tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan sesuai kebijakan strategis nasional dan daerah. Langkah–langkah strategis dan operasional kemudian menjadi acuan bersama bagi para stakeholder yaitu pemerintah, masyarakat yang peduli terhadap masalah kepemudaan dan bagi pemuda sendiri sebagai stakeholder kunci. Khusus bagi pemerintah, Instrumen perencanaan dalam bentuk road map ini diharapkan dapat
berperan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pembangunan kepemudaan.
Masalah-masalah kepemudaan yang cukup mengkhawatirkan saat ini di Indonesia dapat diatasi dengan membentuk karakteristik pemuda, antara lain kapasitas kepemimpinan yang kuat, kemandirian dan kepeloporan pemuda, Untuk memperbaiki kondisi bangsa harus diperkuat jiwa kepemimpinan pemuda. Jiwa kepemimpinan yang dimaksud bukan hanya dari aspek politik tapi juga aspek-aspek lain seperti sosial dan budaya. “Hal itu harus ditekankan tentang bagaimana pemuda mempimpin dirinya sendiri, memimpin kaum muda, masyarakat hingga bangsa dan Negara” (Sudrajad Rasyid, Plh Deputi Bidang Pengembangan Kepimpinan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga ). Untuk mengatasi masalah-masalah kepemudaan maka kemandirian pemuda perlu didorong. Dengan sifat kemandirian tersebut, pemuda tidak hanya menjadi pencari kerja tapi juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja. Karena hal lain yang tidak kalah penting adalah kepeloporan pemuda. Kaum muda diharapkan dapat menjadi pelopor untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Pembentukan karakter pemuda sehingga memiliki kepemimpinan yang kuat (leadership),kemandirian (independency) dan kepeloporan (Pioneering) - seperti telah dipaparkan di atas - bisa menjadi jalan masuk dalam menggagas roadmap pembangunan kepemudaan, Tentunya, harus dilengkapi dengan isu-isu lokal (local content) yang juga sedang mengemuka.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Sakhyan Asmara memaparkan 10 masalah yang dihadapi pemuda Indonesia saat ini. Masalah-masalah karakter pemuda itu antara lain masih maraknya tindak kekerasan dikalangan pemuda, adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang semakin membudaya, berkembangnya rasa tidak hormat pada orang tua, guru dan pemimpin;, sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain.
Selain itu, dalam karakter para pemuda juga didapati kecenderungan penggunaan bahasa Indonesia dengan semakin memburuk; berkembangnya perilaku menyimpang di kalangan pemuda (narkoba, pornoaksi /pornografi, dll), kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing dan melemahnya idealisme, patriotisme serta mengendapnya spirit of the nation, meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme, serta kecenderungan semakin kaburnya pedoman moral yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap ajaran agama.
“Kami mengantisipasi masalah ini dengan berbagai program, di antaranya melaksanakan pendidikan kesadaran bela negara pemuda, jambore pemuda Indonesia, bakti pemuda antar Provinsi, pertukaran Pemuda Antar Negara, serta pembentukan kader pengembangan moral etika pemuda Indonesia.,” kata Sakhyan dalam konferensi pers Peringatan 101 Tahun Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Departemen Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jum’at (15/5).
Sakhyan menegaskan, kebijakan pemerintah (Kemenegpora) dalam melaksanakan pembangunan kepemudaan ada dua, yakni penguatan pembentukan karakter bangsa serta peningkatan kapasitas dan daya saing pemuda.

Sumber :
Bagaimana Pemuda Bersikap dan Bergaul (Bersosialisasi)
Seringkali kita melupakan betapa pentingnya bersosialisasi, terkadang Malah seakan enggan untuk melakukannya kitd. Entah KARENA malu atau merasa dirugikan Takut Oleh orangutan Lain? Padahal tak seorang pun didunia inisial melakukan Perjalanan seorang Diri. Agar Bisa Bergerak Maju Mengejar * Semua tujuan, BAIK kitd menyadarinya maupun tidak. Kita Selalu membutuhkan orangutan berbaring. Kita tidak Bisa Meraih kesuksesan SENDIRI Tanpa bantuan bahasa Dari orangutan berbaring. Disisi Lain MEMBANGUN hubungan positif belum tentu mudah.
Disini saya mencoba untuk Berbagi kutipan-kutipan Dan Tips Yang SAYA kumpulkan Bahasa Dari berbagai Sumber Yang SAYA rangkum Dan SAYA pilah mengenai bagaimana bersikap Dan bergaul (bersosialisasi) Yang BAIK. Agar setiap orangutan dapat saling berhubungan Artikel Baru BAIK Dan positif.
Untuk menjalin hubungan Yang BAIK kitd Perlu mengetahui Hal-Hal APA sajakah Yang Penting Dalam, lingkup bersosialisasi? Seberapa Besar pengaruh Teman Dalam, Lingkungan bersosialisasi? Dan bagaimana meningkatkan kemampuan kitd Dalam, berhubungan Artikel Baru orangutan Lain? Berikut inisial penjelasan rincinya:
A. Hal-Hal Yang Penting Dalam, bersosialisasi:
1.Respek
Dalam, sebuah hubungan, Segalanya diawali Artikel Baru RESPEK, keinginan untuk menghargai orangutan Lain. Penulis Dalam, Kepemilikan Modal hubungan Artikel Baru orangutan Lain, Les Giblin, mengatakan "Andari tidak Bisa membuat orangutan Lain merasa Penting didekat Andari Severe diam-diam merasa besarbesaran Bukan siapa-siapa".
Hal Yang Penting mengenai RESPEK adalah bahwa Andari harus menunjukan FUNDS orangutan Lain, bahkan sebelum mereka melakukan apapun untuk membenarkannya, hanya KARENA mereka adalah manusia. Namun FUNDS SAAT Yang sama, Andari pun harus Selalu berharap agar memperoleh RESPEK Bahasa Dari orangutan Lain. Andari Bisa memperoleh RESPEK lebih CEPAT Dalam, keadaan Sulit.
"Dalam, SEBUAH HUBUNGAN, Segalanya DIAWALI Artikel Baru RESPEK YAITU KEINGINAN UNTUK MENGHARGAI ORANG LAIN"
2. Pengalaman Bersama
Respek Bisa memberikan Ditempatkan untuk hubungan Yang BAIK, namun RESPEK Saja tidak CUKUP. Andari tidak Bisa berhubungan Artikel Baru seseorang Yang tidak Andari tidak kenal. Dibutuhkan pengalaman Bersama Terus-menerus Dan ITU tidak Selalu mudah diperoleh. Misalnya, segera Penghasilan kena pajak Brian Billick, pelatih Bahasa Dari Baltimore Ravens, memenangkan Super Bowl 2001, besarbesaran ditanyai mengenai Peluang tim ITU untuk menjadi Juara bertahan. Ia berkomentar bahwa Hal ITU Ulasan Sangat Sulit. Mengapa? KARENA doa puluh lima hingga Tiga puluh persen khususnya bahasa Dari anggota timnya berubah setiap years. Pemain baru Negara tidak memiliki pengalaman Bersama Artikel Baru ITU tim, padahal INILAH Yang sesungguhnya dibutuhkan untuk Meraih kesuksesan.
3. Rasa Percaya
Ketika menghargai orangutan Lain Dan meluangkan CUKUP BANYAK waktu Bersama mereka untuk mengembangkan pengalaman Bersama, Andari mengembangkan rasa Percaya. Rasa Percaya dibutuhkan Dalam, * Semua hubungan Yang BAIK. Penulis puisi Bahasa Dari Skotlandia George MacDonald mengamati, "Dipercayai adalah Pujian Yang lebih berarti daripada dicintai". Tanpa rasa Percaya, Andari tidak Bisa mempertahankan hubungan apapun.
4. Timbal Balik
Hubungan Pribadi Yang hanya menitik beratkan salat Satu pihak tidak Akan bertahan lama. Severe Satu orangutan Selalu memberi Dan Yang Lain Selalu menerima, hubungan ITU pun FUNDS akhirnya Akan berakhir. Hal inisial JUGA berlaku untuk * Semua JENIS hubungan, termasuk Dalam, sebuah tim. Untuk mengembangkan Diri Dalam, Kepemilikan Modal hubungan Artikel Baru orangutan Lain, orangutan-orangutan harus Selalu saling memberi Dan menerima sehingga Artikel Baru * Semua orangutan demikian pun memperoleh keuntungan. Ingatlah untuk mengajukan pertanyaan mengenai Harapan, keinginan, Dan tujuan Bahasa Dari Rekan Satu tim, kolega, Dan Teman-teman Andari. Berikan perhatian Penuh Andari FUNDS orangutan berbaring. Tunjukan FUNDS mereka bahwa ANDA memerhatikan mereka.
5. Kegembiraan Bersama
Ketika sebuah hubungan MULAI Tumbuh Dan bertambah KUAT, orangutan Yang terlibat MULAI menikmati hubungan ITU. Kebersamaan Bisa mengubah Tugas Yang tidak menyenangkan menjadi pengalaman positif.
Bagaimana keadaan Andari ketika harus membina hubungan? Apakah nama dan Kembali meluangkan Ulasan Sangat BANYAK waktu Dan energi untuk MEMBANGUN hubungan Yang KUAT atau apakah Andari terlalu terfokus FUNDS REVENUES sehingga cenderung untuk meremehkan (atau menindas) orangutan berbaring? Severe Andari melakukan Hal Yang kedua, pikirkan kata-kata Bijak Bahasa Dari George Kienzle Dan Edward Dare Dalam, Buku mereka, Climbing Tangga Eksekutif, inisial.
"Hanya ADA: sedikit Hal Yang Bisa memberi Andari HASIL Yang lebih Besar selain waktu Yang Andari luangkan Dan masalah Yang Andari atasi untuk memahami orangutan berbaring. Tidak ADA Hal Lain Lagi Yang Bisa memberi value per share tambah FUNDS posisi Andari sebagai seorang Eksekutif Dan manusia. Tidak aka nada Hal Lain Lagi Yang Bisa membuat Andari lebih PUAS atau lebih bahagia. "
Menjadi orangutan Yang Ulasan Sangat berhubungan Artikel Baru orangutan Lain Akan menghasilkan kesuksesan Pribadi Dan tim.
B. Pengaruh Bahasa Dari Teman pergaulan
Salah Satu Hal Yang mungkin kitd lupakan Dalam, Kehidupan sehari-Hari adalah, bahwa kitd tidak Sadar, orangutan-orangutan di sekeliling kitd mempunyai pengaruh Yang Besar Dalam, Kehidupan kitd. Kadang kitd memperingatkan adik-adik atau Teman kitd untuk tidak salat pergaulan, KARENA memang pergaulan Ulasan Sangat mempengaruhi Pola Pikir. Tetapi JANGAN lupakan Diri kitd, bahwa memilih Teman bergaul menjadi kunci kesuksesan Penting Hidup kitd.
Cobalah Andari Artikel Baru bergaul orangutan-orangutan Yang setiap Hari hidupnya dipenuhi Artikel Baru SIKAP pesimis. Yang terjadi adalah, SIKAP pesimis ITU Akan saling bersahut-sahutan, mendapatkan RUANG untuk Berkembang, Dan lama-lama menginternal menjadi par value per share-Yang mempengaruhi keseluruhan Hidup kitd. Maka berikutnya Yang Akan terjadi adalah Hidup kitd Akan Penuh Artikel Baru pesimisme, apapun kondisi Hidup kitd.
Ada kesulitan: sedikit, Cerita Artikel Baru Teman, kesulitan ITU kemudian seperti Sumbu Yang mendapatkan siraman bensin. Semakin mendapatkan pembenaran Bahasa Dari kawan kitd Yang sama-sama pesimis. Dia menambahkan JUGA Kisah-Kisah pesimisme Dalam, hidupnya. Maka jadilah sama-sama pesimisme ITU menjadi pembenaran Yang kemudian mengendap Dalam, Pikiran. Jadilah kemudian sama-sama pesimis. Hidup, FUNDS akhirnya tidak memberi Lagi Harapan.
Padahal, Harapan Akan Masa DEPAN adalah sesuatu Yang membuat kitd Terus bersemangat. Severe Harapan ITU kitd padamkan, Yang ironisnya ITU di padamkan Oleh Diri kitd SENDIRI, Maka Yang terjadi adalah Kehidupan Yang suram. Orang-orangutan pesimis tidak Akan mendapatkan Cahaya Masa DEPAN. Dia terkurung Oleh kehidupannya kini, Yang celakanya Gelap Dan tidak bercahayakan Semangat.
KARENA itulah, bergaul Artikel Baru orangutan-orangutan Yang positif adalah pilihan Yang tepat. Kita memang harus memilih. Artikel Baru siapa kitd bergaul, Akan menentukan seperti APA kitd dimasa DEPAN kelak. Andaikan kitd dikelilingi orangutan-orangutan Yang positif, seburuk apapun kondisi Yang Sedang kitd Alami, Akan Bisa kitd hadapi Artikel Baru SIKAP Yang Tenang Dan positif.
Dan SIKAP positif INILAH Yang menjadikan kitd Tetap Bisa menjalani * Semua ASPEK Kehidupan Artikel Baru BAIK. Kita Akan Terus mempunyai Masa DEPAN, Punya Impian, optimis menghadapi Hidup, menghindari mengeluh, Dan Pantang menyerah. SIKAP Hidup INILAH Yang justru menjadi titik Penting Dalam, menghadapi Hidup. Severe kitd mampu menyebarkan SIKAP positif Dalam, Pikiran Dan Hati kitd, Maka Kehidupan kitd Akan menjadi JAUH lebih berbahagia.
Jadi, seperti apakah Teman Yang mesti kitd pilih? Ada pepatah Arab Yang mungkin Bisa diikuti, bahwa Teman terbaik adalah "Teman Yang menunjukkan kitd kepada kebaikan". Nah, kebaikan ITU seperti APA, tentu Saja Yang menunjukkan bagaimana mentaati berbagai norma, Agama, sisial, Dan JUGA Selalu menunjukkan SIKAP positif, bahwa Hidup adalah sesuatu Yang harus diperjuangkan.
C. Cara mudah meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Apa pun Profesi Dan Kepemilikan Modal Koperasi Karyawan Bhakti Samudera Andari, kemampuan sosialisasi Ulasan Sangat Mutlak diperlukan. Sekalipun pekerjaan tidak mengharuskan Andari bertemu untuk bertemu Artikel Baru BANYAK orangutan, sebagai makhluk sosial Andari Tetap dituntut untuk mampu bersosialisasi. Sekecil apapun Lingkungan Koperasi Karyawan Bhakti Samudera, Andari Tetap Perlu berinteraksi Artikel Baru orangutan-orangutan disekeliling Andari.
Kemampuan sosialisasi memang Selalu diidentikan Artikel Baru kemampuan berkomunikasi Artikel Baru Lingkungan. Namun tentu Saja Bukan asal KOMUNIKASI, Andari harus memiliki kemampuan bersosialisasi Yang BAIK. KARENA melalui sosialisasi Yang BAIK dapat mengantarkan Andari Ke Gerbang kesuksesan.
Nah untuk mewujudkannya, Henny E Wirawan MHum Psi, psikolog Bahasa Dari Universitas Tarumanegara mengungkapkan Cara-Cara untuk bersosialisasi dilingkungan Koperasi Karyawan Bhakti Samudera, ANTARA Lain:
1. Berlatih kemampuan berkomunikasi
Melatih kemampuan berkomunikasi Artikel Baru orangutan Lain dapat dimulai Bahasa Dari Hal-Hal Kecil. Meskipun ITU hanya dimulai Artikel Baru sebuah basa-basi seperti melempar senyuman atau bertanya kepada orangutan Lain terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA mengenai kabar atau pekerjaan.
Kalau ADA umpan balik, Maka Akan membuat Andari terdorong untuk lebih Berani berkomunikasi lebih ACLS Artikel Baru orangutan Lain.
2. Utarakan Hal-Hal Yang lebih Teknis
Bangun KOMUNIKASI Artikel Baru mengutarakan Hal-Hal Yang lebih Teknis. Namun sebaiknya fokus pembicaraan harus jelas, obrolan Tanpa arah Akan membuat Lawan Bicara Andari bingung.
3. Perluas Wawasan
Agar dapat menjalin KOMUNIKASI Yang BAIK, sebaiknya perluas Wawasan Andari. Caranya yaitu Rajin membaca agar lebih mudah mengetahui nama dan Kembali arah pembicaraan Dan tidak salat pengertian mengenai topik pembicaraan Yang dibahas.
4. Ketahui waktu untuk diam Dan Bicara
Andari harus Tahu KAPAN waktu untuk Bicara Dan diam. Diam Disini untuk Belajar mengetahui orangutan Lain Dan mengamati Dulu mengenai sesuatu. Menjadi pendengar Yang BAIK dapat memnbuat Andari mengetahui KAPAN waktu Yang tepat untuk berbicara. Sehingga orangutan Lain dapat lebih menghargai nama dan Kembali. \
5. Hati-Hati berkomentar
Simak Artikel Baru BAIK ketika orangutan Lain Sedang mengajak Andari berbicara. Severe hendak berkomentar, JANGAN mengeluarkan pernyataan Yang Akan membuat orangutan Lain merasa tidak Nyaman. Pastikan bahwa komentar Label kitd memang Berisi.
Mengingat pentingnya bersosialisasi Dalam, menunjang karir seseorang secara tidak Langsung, Maka Belajar Dan mau menerapkan langkah-langkah Diatas adalah Hal Yang memucat tepat. Teman Dan Lingkungan bergaul adalah elemen memucat berpengaruh Bahasa Dari bersosialisasi, jadi pilihlah Teman Dan Lingkungan Yang kondusif untuk bersosialisasi, agar terjalin hubungan Yang positif. Jadilah Pribadi Yang positif Dan mempengaruhi Hal-Hal positif agar terjalin hubungan saling mempositifkan Yang Satu sama Before. Semoga bermanfaat
Sumber:
2.    Jhon C.Maxwell, Hubungan 101, MIC Publishing, Surabaya: 2010

Identitas Sebagai Pemuda yang Belajar di Perguruan Tinggi
3.1  INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
 3.1.1    Pengertian Pemuda
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda, Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat, proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
  1. Kemurnian idealismenya
  2. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
  3. Semangat pengabdiannya
  4. Sepontanitas dan dinamikanya
  5. Inovasi dan kreativitasnya
  6. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
  7. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
  8. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
3.1.2    Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
3.1.3    Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hamper sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
3.1.4    Proses Sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
  1. Media Sosialisasi
    1. Orang tua dan keluarga
    2. Sekolah
    3. Masyarakat
    4. Teman bermain
    5. Media Massa.
  2. Tujuan Pokok Sosialisasi
    1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
    2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
    3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
    4. Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau   kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
 3.1.5    Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Mahasiswa harus memiliki jiwa sosial atau yang sering kita sebut dengan solidaritas sosial. Solidaritas tidak memiliki batas, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa yang memiliki sifat solidaritas yang tinggi dengan kasih dan sayangnya akan turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
Dan selaku Pemuda kita dituntut untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, maupun sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran para pemuda sangat dinantikan untuk membuat perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
3.2       PEMUDA DAN IDENTITAS
3.2.1    Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pemuda adalah golongan manusia-manusia yang masih muda dan memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Dewasa ini, pemuda di Indonesia sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan hal ini sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu, serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
  1. Landasan idiil : Pancasila
  2. Landasan konstitusional : UUD 1945
  3. Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan Negara
  4. Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
  5. Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
3.2.2    Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Generasi merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian yang khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkotika, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil. Dalam hubungan itu perlu adanya  fungsi, peranan dan wadah untuk para pemuda menyalurkan segala aspirasinya. Wadah kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan Perguruan Tinggi dan organisasi fungsional pemuda lainnya.
3.2.3    Masalah Generasi Muda
Permasalahan umum yang sering dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut:
  1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia atau banyaknya pengangguran.
  2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
  3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
  4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala perilaku menyimpang.
  5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
  6. Pernikahan dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.
  7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya.
3.2.4    Potensi Generasi Muda
Beberapa potensi-potensi yang ada pada generasi muda dan perlu dikembangkan adalah :
  1. Idealisme dan daya kritis
  2. Dinamika dan kreatifitas
  3. Keberanian mengambil resiko
  4. Optimis kegairahan semangat
  5. Sikap kemandirian dan disiplin murni
  6. Terdidik
  7. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
  8. Patriotisme dan nasionalisme
  9. Sikap kesatria
Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda:
  1. Melalui pendidikan, contohnya belajar dengan tekun
  2. Melalui pertambangan atau perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya
  3. Ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat
3.2.5    Tujuan Pokok Sosialisasi
  1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
  2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
  3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
  4. Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau   kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
3.3       PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
 3.3.1    Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda:
  1. Melalui pendidikan, contohnya belajar dengan tekun
  2. Melalui pertambangan atau perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya
  3. Ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat
3.3.2    Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang Pendidikan:
  1. Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, pendidikan berasal dari kata didik. Lalu kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidik yang artinya memelihara dan memberi latihan.
  2. Menurut Bahasa Yunani, Pendidikan berasal dari kata Pedagogi yaitu kata paid artinya anak sedangkan agogos artinya membimbing, sehingga pedagogi memiliki arti ilmu dan seni yang mengajarkan anak.
  3. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
  4. Perguruan Tinggi adalah suatu tempat yang didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya.   Agar bisa menjadi Perguruan Tinggi  Idaman, maka ada 5 faktor yang harus dipenuhi,  yaitu :
  • Mutu / Kualitas
  • Biaya murah / terjangkau
  • Keamanan / Kenyamanan
  • Mengikuti Perkembangan Zaman Bermanfaat Bagi Mayarakat
3.3.3    Alasan Untuk Mengenyam Pendidikan Tinggi
Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah suatu  impian bagi sebagian besar orang.  Khususnya mereka yang sedang duduk di bangku SMA.  Bagi mereka, melanjutkan ke bangku kuliah adalah sebuah kewajiban, sebagai bekal untuk menghadapi masa depan.
Di bangku Perguruan Tinggi, seseorang bisa mendapatkan, pengetahuan dan keterampilan, yang sesuatu dengan minat serta bakat mereka. Dengan demikian, proses pembelajaran bisa terjadi secara terarah dan di sesuaikan dengan apa yang diinginkan.  Inilah yang membedakan Perguruan Tinggi dengan pendidikan di tingkat sekolah. Di Perguruan Tinggi sendiri, terdapat beberapa jenjang pendidikan yang di sesuaikan dengan kebutuhan serta minat seseorang dalam belajar. Beberapa jenjang tersebut di antaranya :
1.        Program Diploma: Program ini merupakan bagian dari perguruan tinggi yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja di level menengah bawah.  Lama pendidikan yang di tempuh tergantung dari tingkatan yang tersedia.
2.        Sastra 1: Pada jenjang ini, seseorang akan mendapatkan materi yang menggabungkan antara teori serta aplikasi. Kajian yang di berikan mengarah pada proses pembelajaran seseorang dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada kajian ilmiah.
3.        Program Pasca Sarjana: Peserta tingkat pendidikan ini adalah mereka yang sudah selesai menempuh pendidikan di tingkat sarjana.
4.        Program Doktoral: Biasanya program ini di ambil oleh mereka yang bergerak dalam aktivitas akademis.  Sebab, di jenjang ini peserta didik tidak lagi di ajarkan untuk menganalisa teori yang sudah ada.

No comments:

Post a Comment