Manusia dan Kebudayaan
A. Kebudayaan
A.1
Pengertian Kebudayaan
§ Menurut
E.B.
Taylor (1871); Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat;
§ Menurut
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat;
§ Menurut
Sutan
Takdir Alisyahbana; Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir;
§ Menurut
Koentjaraningrat,
Kebudayaan adalah keselurahan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil pekertinya;
§ Menurut
A.L.
Krober dan C. Kluckhon; Mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi
atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
§ Menurut
C.A.
Van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai
manifestasi kehidupan setiap kelompok orang-orang yang berlainan dengan
hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam,
melainkanselalu mengubah alam;
§ Krober
dan Kluckhon mendefinisikan kebudayaan terdiri atas
berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi
yangdiperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap
nilai-nilai.
A.2 Unsur-Unsur
Kebudayaan
§ Menurut
Melville
J. Herkovits, terdiri dari 4 unsur, yaitu :
1. Alat
teknologi
2. Sistem
ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuatan
politik
§ Menurut
Bronislaw
Malinowski terdiri dari :
1. Sistem
norma
2. Organisasi
ekonomi
3. Alat-alat
atau lembaga ataupun petugas pendidikan
4. Organisasi
kekuatan
§ Menurut
C.
Kluckhon, terdiri dari 7 unsur, yaitu :
1. Sistem
religi
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan
3. Sistem
pengetahuan
4. Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
5. Sistem
teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
A.3 Wujud Kebudayaan
Dimensi wujud
kebudayaan ada 3, yaitu :
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia;
2. Kompleks
aktivitas;
3. Wujud
sebagai benda.
A.4 Orientasai Nilai Budaya
Menurut C.
Kluckhon ( variations in value orientation tahun 1961) terdapat 5
masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia
2. Hakekat
karya manusia
3. Hakekat
waktu manusia
4. Hakekat
alam manusia
5. Hakekat
hubungan manusia
A.5 Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh :
1. Sebab-
sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya :
perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
A.6 Faktor Yang Mempengaruhi Diterima atau tidaknya
Unsur kebudayaan
Baru
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diterima atau
tidaknya unsur kebudayaan baru adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak denagn kebudayaan dari luar;
2. Pandanagan
hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu budaya ditentukan oleh
nilai-nilai agama;
3. Corak
struktur sosial masyarakat menentukan proses kebudayaan baru;
4. Apabila
unsur baru dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat.
B. Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir,
berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani. Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat
erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu
sebagai:
- Penganut kebudayaan,
- Pembawa kebudayaan,
- Manipulator kebudayaan, dan
- Pencipta kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu
keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni
dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih
indah. Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga
diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk
kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi
bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan. Sebuah kebudayaan besar
biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah
kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan
dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama,
pekerjaan, pandangan politik dan gender.
B.1 Manusia Sebagai
Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi
antara manusia dengan segala isi yang ada di bumi ini. Manusia diciptakan oleh
Tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka
bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka
manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai:
- Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
- Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
- Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
- Pembeda manusia dan binatang
- Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
- Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
- Sebagai modal dasar pembangunan.
B.2 Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana
itu hubungan keduanya ? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwi tunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah
kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana
yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan -
peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv). Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv). Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Sumber :
Mustopo, M.
Habib, dkk, 1983, Ilmu Budaya Dasar, Surakarta: Usaha Nasional
No comments:
Post a Comment