A.
Pengertian Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
A.1. Pengertian Penduduk
Penduduk
adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh
aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus
menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut.
Dengan kata
lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di suatu daerah. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain. Kepadatan penduduk
dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana di antara
jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan bahwa
penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat angka
pertumbuhan penduduk total negara-negara berkembang pada umumnya, yakni sekitar
1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat
dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk
totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar daripada negara-negara
berkembang, pertumbuhan perkotaan di negara-negara berkembang tetap lebih cepat
disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara absolut. Sensus Penduduk
2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai
lebih dari 85 juta jiwa, dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun
selama kurun 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari
total jumlah penduduk. Mengikuti
kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk
perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah
jumlah penduduk Indonesia tinggaldi wilayah
perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan
pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan. Meningkatnya proporsi penduduk yang
tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah
dari pedesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi
secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan.
pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah
orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya
dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban);
sertareklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari
lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
dalam sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah
berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi
memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di
Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih
merupakan faktor utama dalam penduduk
perkotaan di indonesia. Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang
semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan
fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya dengan ekonomi
lokal, khususnya ekonomi perdesaan karena upah di pedasaan lebih kecil dari
upah di perkotaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan
tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari
desa ke kota dan makin mempersulit lowongan pekerjaan karena banyak persaingan
orang yang dari desa ke ke kota untuk mencari kerja.
A.2. Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti
hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius
yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya
mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" juga berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya,pengertian masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Dari definisi diatas masyarakat
adalah sebuah komunitas yang saling tergantung satu sama lain (interdependen).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur, sekelompok manusia dapat dikatakan
sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta
sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian
berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan
berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat
bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut
masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan
pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat
agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, yaitu :
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, yaitu :
1. Masyarakat band,
2. Suku, chiefdom,
3. dan masyarakat negara.
A.3. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Teori-teori yang ada saat ini
menganggap bahwa kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat
dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu
masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme. Pengertian kebudayaan sendiri
sangat luas sampai settiap orang menilai kebuadayaaan menurut pemikiran dia
sendiri . Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya
pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam
kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah
budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak
mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran
kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.
Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru
tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi
Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan
kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga
membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan
yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda
dengan kebudayaan asli.
B. Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk adalah sekumpulan manusia yang mendiami suatu
wilayah. Di Indonesia banyak sekali permasalahan dalam pemetaan penduduk
diantaranya adalah.
1. Kepadatan Penduduk
Dapat kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta. setiap
bulanya peningkatan dikota jakarta terus terjadi yang menyebabkan kota jakarta
penuh dan sesak.
2. Pengendalian Jumlah Penduduk
Untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk ini pemerintah
menganjurkan kepada warganya untuk mengikuti KB. Yakni keluarga Berencana, Tapi
tetap saja anjuran ini tidak sepenuhnya didengarkan oleh rakya karena bergai
macam hal. Kita ambil satu contoh di negara Cina. Pemerintahnya melarang
rakyaknya mempunyai keturunan lebih dari satu. Maksudnya jika ada satu keluarga
yang memiliki anak lebih dari satu, maka anak terakhirnya harus dibunuh atau di
gugurkan (menurut sumber yang saya dengar dan baca).
Tentu pemerintah Indonesia tidak akan menyuruh kita seperti itu dengan alasan yang sudah jelas yaitu dilarang agama, solusinya dalah dengan cara ber KB.
Tentu pemerintah Indonesia tidak akan menyuruh kita seperti itu dengan alasan yang sudah jelas yaitu dilarang agama, solusinya dalah dengan cara ber KB.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar
entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan adalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan adalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Indonesia banyak sekali
memiliki kebudayaan seperti Tarian,Musik,dll. Ada satu budaya atau kesenian
clasik INdonesia yang sudah diakui dunia yaitu BATIK. betapa bangganya kita
saat tahu bahwa batik sudah diakui di dunia kalau itu milik Indonesia. Banyak
kebudayaan Indonesia yang sudah pudar. Kulturnya pun sudah rusak oleh pengaruh
dari kebudayaan luar. Contohnya saja banyak anak muda zaman sekarang lebih suka
menari modern dari pada tradisional. Padahal jika kita lihat tarian tradisional
jauh lebih menarik dan memberikan banyak nilai positif untuk kita.
B.1. Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan
Budaya
Jika kita lihat lebih spesifik antara ketiga ini memiliki
hubungan yang menarik awalnya dimulai dari penduduk jika melebihi batasnya akan
menjadi masyarakat. Dari masyarakat ini kita bisa mendapatkan banyak
kreativitas yang natinya akan menjadi suatu budaya. Jadi dapat kita simpulkan
bahwa diantara ketiga ini memiliki hubungan yang amat erat sehingga dapat di
katakan melengkapi satu sama lain.
B.2. Permasalahan
antara Penduduk, Masyarakat dan Budaya
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Masalah sosial
dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Demografi (demography),
merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau
menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau
gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian
dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis,
komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu
kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun
1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou
demographie comparree” atau elements of human statistics or comparative
demography (dalam Iskandar,1994).
Secara
singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
1.
Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi
penduduk dalam suatu daerah tertentu
serta perubahan-perubahannya.
2.
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan
mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada
masa datang.
3.
Mengembangkan hubungan sebab akibat
antaraperkembangan penduduk dan bermacam-
macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan,
dan keamanan.
4.
Mempelajari dan mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.
C.1. Faktor
– Faktor Demografi
Faktor-faktor demografi yang
mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk :
1.
Struktur umur
2.
Struktur perkawinan
3.
Umur kawin pertama
4.
Paritas
5.
Disrupsi perkawinan
6.
Proporsi yang kawin
Fertilitas adalah sebagai berikut
:
1.
Pengukuran Fertilitas Tahunan
adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan
jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
a.
Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b.
Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c.
Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific
Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d.
Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth
Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
2.
Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh
seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran
fertilitas kumulatif adalah :
a.
Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000
penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :
a)
tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
b)
tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd
periode waktu tertentu.
b.
Gross Reproduction Rates (GRR)
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang
masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal
sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
c.
Net Reproduction Rates (NRR)
adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000
(pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum
mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas
penduduk :
1.
Faktor Demografi, antara lain :
a.
Struktur umur
b.
Struktur perkawinan
c.
Umur kawin pertama
d.
Paritas
e.
Disrupsi perkawinan
f.
Proporsi yang kawin
2.
Faktor Non Demografi, antara lain :
a.
Keadaan ekonomi penduduk
b.
Tingkat pendidikan
c.
Perbaikan status perempuan
d.
Urbanisasi dan industrialisasi
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
- Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.
- Age Specific Death Rate (ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan
klasifikasi umur tertentu.
- Infant
Mortality Rate (IMR)
Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi
Crude Death Rate (CDR) :
- Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
- Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
- Penduduk dengan perbedaan pendapatan
- Perbedaan jenis kelamin
- Penduduk dengan perbedaan status kawin
Faktor terakhir yang mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau
Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke
wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
- Faktor individu
- Faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan
penduduk :
- Kekuatan
Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
a.
Terikat tanah warisan
b.
Menunggu orang tua yang sudah lanjut
c.
Kegotong royongan yang baik
d.
Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang
mereka
- Kekuatan
Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya :
a.
Terbatasnya pasaran kerja
b.
Terbatasnya fasilitas pendidikan
Sumber :
http://affandymuradsite.blogspot.com/2011/11/pertumbuhan-penduduk-dan-faktor.html
http://ekypradhana.wordpress.com/2010/11/06/isd1-pertumbuhan-penduduk-dan-faktor-yang-mempengaruhi/
http://ekypradhana.wordpress.com/2010/11/06/isd1-pertumbuhan-penduduk-dan-faktor-yang-mempengaruhi/
D. Pengertian dan Jenis Migrasi, Serta Proses dan Akibat dari Migrasi
Migrasi penduduk adalah
gerak perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal
melintasi batas administrasi. Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam
masyarakat ada dua macam sebagai berikut.
Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
D.1.
Jenis-jenis Migrasi
1. Migrasi internasional (migrasi antarnegara), yaitu perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
2. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
3. Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap.
4. Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
Migrasi
internal (migrasi nasional)
Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut.
Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut.
5.
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Faktor-faktor
penyebab urbanisasi.
Faktor
daya tarik desa
1. Upah
tenaga kerja di kota lebih tinggi daripada desa.
2. Lapangan
pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak daripada di desa.
3. Banyak
hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain.
Faktor
daya dorong desa
1. Sempitnya
lahan pertanian di desa.
2. Sempitnya lapangan pekerjaan di luar sektor
pertanian.
3. Rendahnya upah tenaga kerja di desa.
4. Kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan.
5. Adanya kegiatan pertanian di desa yang bersifat musiman.
6. Adanya keinginan penduduk untuk memperbaiki taraf hidup.
3. Rendahnya upah tenaga kerja di desa.
4. Kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan.
5. Adanya kegiatan pertanian di desa yang bersifat musiman.
6. Adanya keinginan penduduk untuk memperbaiki taraf hidup.
Urbanisasi tidak hanya
dilakukan di kota-kota besar, melainkan juga dialami oleh kota-kota kecil.
Beberapa tempat yang semula bersifat pedesaan dapat tumbuh ke sifat perkotaan
akibat urbanisasi. Contoh : ibu kota kecamatan, zona industri, proyek
perumahan, dan proyek pertambangan dapat menjadi tempat tujuan orang untuk
bekerja.
Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang belum padat penduduknya. Macam-macam transmigrasi : Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi. Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri. Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan pemerintah daerah yang dituju. Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan transmigrasi pramuka. Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan pemerintah). Jenis-jenis migrasi lainnya
Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau keamanan Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara sejuk. Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang). Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju. Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan. Pola perpindahan (mobilitas) penduduk suatu daerah. Pola perpindahan (mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat mecam sebagai berikut. Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah, sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula. Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat laindengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan lamanya. Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi produk dari suatu perusahaan. Dampak Positif dan Negatif Migrasi serta Usaha Penanggulangannya. Dampak Migrasi Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
Berkkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak. “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa. Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
Berkurangnya tenaga kerja muda daerah. Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua. Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa. Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan kembali ke desa. Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju
Jumlah tenaga kerja bertambah. Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
Dampak negatif terhadap daerah yang dituju. Semakin padat jumlah penduduknya.
Banyak terdapat pemukiman kumuh. Lalu lintas jalan semakin padat.
Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan. Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat. Usaha-usaha pemerintah dalam menanggulangi permasalahan akibat migrasi. Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain sebagai berikut.Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat kray. Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa. Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakn kota satelit Jakarta. Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya untuk mencari pekerjaan.
Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang dituju. Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha tani) dan diversifikasi pertanian.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang belum padat penduduknya. Macam-macam transmigrasi : Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi. Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri. Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan pemerintah daerah yang dituju. Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan transmigrasi pramuka. Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan pemerintah). Jenis-jenis migrasi lainnya
Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau keamanan Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara sejuk. Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang). Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju. Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan. Pola perpindahan (mobilitas) penduduk suatu daerah. Pola perpindahan (mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat mecam sebagai berikut. Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah, sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula. Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat laindengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan lamanya. Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi produk dari suatu perusahaan. Dampak Positif dan Negatif Migrasi serta Usaha Penanggulangannya. Dampak Migrasi Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
Berkkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak. “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa. Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
Berkurangnya tenaga kerja muda daerah. Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua. Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa. Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan kembali ke desa. Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju
Jumlah tenaga kerja bertambah. Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
Dampak negatif terhadap daerah yang dituju. Semakin padat jumlah penduduknya.
Banyak terdapat pemukiman kumuh. Lalu lintas jalan semakin padat.
Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan. Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat. Usaha-usaha pemerintah dalam menanggulangi permasalahan akibat migrasi. Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain sebagai berikut.Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat kray. Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa. Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakn kota satelit Jakarta. Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya untuk mencari pekerjaan.
Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang dituju. Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha tani) dan diversifikasi pertanian.
Sumber :
E. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
1.
Zaman Batu Tua
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk atau pun
permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam .Kapak genggam semacam
itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India),
tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia
pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar atau pun kecil
bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar kearah selatan, ke hilir
sungai-sungai besar sampai kesemenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera,
Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampaike Flores, dan Sulawesi,
danberlanjutke Filipina. Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan di
ikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan.Sebagai tambahan seiring
persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang
merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia
dan Samudera Pasifik.Karena perkembangan nya muncul bahasa melayu yang nantinya
di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
2.
Zaman Batu Muda
Ciri – ciri zaman batu muda :
- Mulai menetap dan membuat rumah,
- Membentuk kelompok masyarakat desa,
- Bertani,
- Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki
kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan kedalamcetakan
dan mendinginkannya. Oleh karena itu lah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan. Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masukdariSemenanjung Indo-China
ke Indonesia itumembawakebudayaanDongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari
kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang
terbuat dari bahan perunggu. Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman
logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman
Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi
perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya
F. Kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar
yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua
negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu
lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut.
Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka.
Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera,
serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
1.
Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti
India, Cina, Arab, dan Persia,
2.
Kesempatan melakukan hubungan perdagangan
internasional terbuka lebar,
3.
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas,
dan
4.
Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti
Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran
internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara
pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya
Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses
masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam
upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan
dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara
keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu
dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India
sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang
kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya,
diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di
tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch
adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari
kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara.
Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya.
Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran
budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von Van
Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan
golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan
mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang
memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara. Selain pendapat di
atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama
Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang
disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk
menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik. Pada umumnya
para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu
ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri.
Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu
Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini
mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para
ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang
persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan
prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan
prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan
Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah
mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.
1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem
kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk
tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam
sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan
wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk
kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai,
Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak.
Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan
candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya
berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya
India-Indonesia.
4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa
prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dalam
perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya
diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang
merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma,
Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.
5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam
bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan
Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk
menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah:
- Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,
- Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
- Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran
Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4
Samhita atau “himpunan” yaitu:
- Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
- Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
- Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
- Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki
kitab suci lainnya yaitu:
- Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
- Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya
Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
- Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
- Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
- Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra
pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang
berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu
masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna
yaitu:
- Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
- Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
- Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
- Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala,
yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta. Orang-orang
Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat
bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa
umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
Agama Buddha
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531
SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya
orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara. Kitab suci agama
Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa
Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
- Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
- Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
- Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau
“Tiga Kebaktian” yaitu:
- Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
- Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
- Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping
itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan
kebenaran atau Astavidha yaitu:
- Pandangan yang benar.
- Niat yang benar.
- Perkataan yang benar.
- Perbuatan yang benar.
- Penghidupan yang benar.
- Usaha yang benar.
- Perhatian yang benar.
- Bersemedi yang benar.
Karena
munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua
aliran dalam agama Buddha yaitu:
- Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
- Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.
Pemeluk
Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:
- Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
- Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
- Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
- Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
Kebudayaan Islam di Indonesia
A.
Islam di bawa oleh para Pedagang Gujarat (India)
Pendukungnya yaitu
: Snouck Hourgonye ; W.F. Stutterheim ; Bernard H.M. Ulekke
Bukti :
1.
Di temukan makam nisan Sultan Malik Al-Saleh yang
berangka tahun 1297.
2.
Muncul istilah jirat = paes = nisan = patok, yang
berasal dari Gujarat.
3.
Berdasarkan berita Marcopolo di sebutkan pada saat
singgah di Samudra Pasai ia menemukan masyarakat sekitar sudah menganut agama
Islam.
B. Islam di
bawa oleh para Pedagang Persia (Iran)
Pendukungnya yaitu : Umar
Amir Husein ; Husein Djayadiningrat
Bukti :
1.
Adanya Upacara Tabut di Minangkabau
2.
Penemuan makam Fatimah binti Maulana, di Leran,
Gresik Jawa Timur.
3.
“Leran” jika di Indonesia nama sebuah kampung/desa,
namun di Persia/Iran adalah nama suku bangsa.
C. Islam di
bawa oleh para Pedagang Arab/Mesir
Dikemukakan oleh Hamka
Bukti:
1.
Terdapatnya kesamaan gelar H. Malik yang digunakan
di Samudra Pasai.
2.
Terdapatnya kesamaan mahzab yaitu mahzab Syafii di
gunakan di Samudra Pasai.
Saluran
Islamisasi
- Perdagangan
- Perkawinan
- Pendidikan
- Da’wah
- Kesenian
- Tasawuf, adalah Ajaran ketuhanan yang di campur dengan ilmu-ilmu magic dan hal-hal yang berbau mistis yang berfungsi untuk pengobatan, biasanya di sesuaikan dengan pola pikir yang berorientasi pada Hindu-Budha sehingga di sesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan masyarakat sekitar.
Faktor Islam Cepat
Berkembang
- Syarat masuk Islam sangat mudah yaitu hanya membaca 2 kalimat Syahadat.
- Islam menyebar ke Indonsia di sesuaikan tradisi pada saat itu.
- Islam tidak mengenal kasta/strata sosial.
- Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
- Tata upacara peribadatan Islam sangat sederhana.
- Upacara dalam Islam pun sangat sederhana.
Perkembangan Budaya
Islam Di Indonesia
Akulturasi
Contoh wujud Akulturasi Budaya
Islam + Indonesia
- Bidang Bangunan
Contahnya Masjid
Cirinya: atap tumpang, pondasi agak tinggi,adanya parit/kolam, adanya
serambi, bedug, kaligrafi, menara, gerbang
- Makam
Cirinya: cungkum (rumah makam), di tempat tinggi,
nisan, hiasan kaligrafi.
- Seni Sastra
1.
Hikayat
Cerita/dongeng karya sastra
melayu berbentuk prosa yang memuat peristiwa luar biasa yang tidak masuk akal
sering bertitik tolak dari peristiwa sejarah.
Contoh: Amir Hamzah, Hikayat si
Miskin.
2.
Babad
Cerita Sejarah yang lebih
bersifat dongeng merupakaan rekaan pujangga keraton yang dianggap sebagai
peristiwa sejarah.
Contoh: Babad Tanah Jawi, Babad
Cirebon.
3.
Suluk
Kitab yang mencerminkan masalah
tasawuf yaitu jalan kearah kesempurnaan batin.
Contoh: Suluk Sukarsa, Suluk
Wujil, dan Malang Sumbing.
4.
Primbon
Ramalan-ramalan jawa.
No comments:
Post a Comment